"Saudaraku..."
Saudaraku saya coba dengan ilmu yang di berikan Allah kepada saya untuk saya sharekan kepada saudaraku,jika apa yang saya sampaikan ini betul maka itu adalah datang dari Allah, tetapi seandainya apa yang saya tulis ini menurut saudaraku ada kesalahan maka itu murni salah /khilaf dari saya sebagai penulis dan silakan masukannya.
Baik,saya akan sampaikan sedikit tentang analisa sebuah kejadian yang hadir di atas dunia ini..
Apapun yang terjadi di atas dunia ini semuanya sudah masuk dalam Master Plan Allah yang disebut "LAUHMAHFUZH"
Jangan di Anggap kebetulan tapi betulkanlah anggapan kita.
Lauhmahfuzh tercatat dalam Al-quran sebanyak 13 kali.
Artinya tidaklah sesuatu itu datang kepada kita tanpa sepengetahuan Allah,Ingat ini perlu ditegaskan dalam hati kita agar analisa qolbu bisa berperasangka baik.
Permasalahan yang timbul selama ini sehingga kita sulit mengintrosepeksi secara positif terhadap wujud masalah adalah akibat panutan kita kepada pikiran untuk di beri menganalisa sebuah masalah.
Akal dan Pikiran kemampuannya untuk melakukan tindakan analaisa / mengenal sebuah masalah menurut sebuah hasil penelitian dari pakar hanya mampu sekitar 12 % dibanding dengan kemampuan qolbu / Hati mencapai 88 %.
Bayangkan saudaraku...,maksimalkah hasil analisa atas sebuah kejadian yang datang dari Allah jika kita berikan sepenuhnya kepada pikiran???,saya menjawab tidak.
Menurut Erbe sentanu dalam bukunya Quantum Ikhlas ada istilahnya Postive feeling ,kita senantiasa mewujudkan prasangka baik sehing terkoneksi kepada pikira untuk memwujudkan apayang disangkakan itu bukan sebaliknya kita serahkan maslah tersebut ke pikiran setelah pikiran menganalisakan dengan keterbatasannya baru di koneksikan ke hati,hasil ini selalu bertolak belakang bahkan merisaukan.
Sebuah hadis Rasulullah :
"Kenal diri maka kenallah Tuhannmu,kenal Tuhannmu maka binasalah jasad"
Apa maksudnya:??
Untuk menjawab hal tersebut maka kita harus tau dulu teknik mengenal diri, karena dalam ilmu Agama islam terdiri dari 2 bagiaan yaitu : Ilmu Syariatun dan yang kedua Ilmu Hakikotun.
Mana ilmu Syriatun maka pelajarilah kepada Ilmu Syariat, dan mana ilmu Hakikotun maka pelajarinlah Ilmu Hakikat dan Makrifat.
Dimana letaknya ilmu mengenal diri,jawabnya yaitu di ilmu Hakikotun.
Jika Ilmu mengenal diri saja kita belum tau dan rasakan ,maka mungkinkah sistem kerja qolbu dalam tugas mengenal dan menganalisa sebuah kejadian ini datang dari Allah serta praktekkan kita dalam memohon kepada Allah melalui doa bisa terlaksana secara benar dan konsisten?? tentu jawabnya tidak saudaraku.
Baik setakat ini dulu tulisan ini saya goreskan di atas kerta putih ini, Insya Allah pada sesi berikutnya akan saya lanjutkan wassalam Helmi Ibrahim.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar